Akbar Tanjung menilai etika berolitik di Indonesia mengalami kemerostoan. Banyak sosok yang terjun ke dunia politik namun mengabaikan etika yang semestinya dijunjung tinggi.
Tokoh Golkar Akbar Tanjung meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan permintaan maaf.
Dikatakan ARB, Dewan Pembina belum mengambil sikap apapun terkait dengan wacana pergantian Ketua DPR
Memang urgensi daripada adanya perubahan (revisi UU MD3) itu harus disampaikan kepada publik karena untuk apa kita membutuhkan adanya itu.
Pemerintah lebih baik mengoptimalkan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketimbang membentuk Densus Antikorupsi
Opini publik terhadap Partai Golkar terus mengalami tren penurunan. Hal itu pasca penetapan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasca penetapan Ketua Umum Partai Golkar sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), partai berlambang pohon beringin itu terus mengalami tren penurunan.
Partai Golkar terus mengalami kemerosotan terhadap opini publik. Untuk itu, perlu dilakukan Munaslub Partai Golkar guna memperbaiki citra partai. Lalu siapa figur yang layak untuk memimpin Partai Golkar?
Politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) cocok untuk menjadi Cawapres mendampingi Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.
Setelah menemui politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga akan menemui Airlangga Hartarto dan Surya Paloh.